Senin, 10 Oktober 2016

Pak Slamet

Pak Slamet
Keturunan jawa asli.
Pak Slamet ini adalah seorang bos besar (sesuai dengan badannya), Kontraktor termasyhur di negeri ini, dan baru-baru ini sedang ada proyek berjalan di ibu kota, pulau dewata, batam, kalimantan dan beberapa tempat lain.

Seberapa kaya? Jangan di tanya lagi, semua orang tahu. Bagaimana tidak kaya coba, selain seorang kontraktor ia juga seorang investor dan pemilik saham terbesar pt. commuter, pt. Garuda, pt. Transjakarta, dan beberapa usaha kuliner.

Ceritanya senin pagi pak Slamet ada meeting dengan para karyawannya.
Dengan santai pak Slamet melewati pintu masuk kantor beriringan dengan bendaharanya, pada saat itulah seorang konsultan keuangan  yang baru bergabung benar-benar salah tingkah, bagaimana tidak coba, kejadiannya konsultan itu menghampiri pak Selamet dan bendaharanya (bendahara dan pak Slamet) yang menuju ruang meeting
"Maaf pak, tentang proyek apartement  yang di Bali itu... hampir menghabiskan dana sekitar 30 milyar, yang jadi masalah jumlah dana itu tidak sebanding dengan hasil proyek yang saat ini baru 50%, seharusnya dengan dana 30 milyar itu sudah mencapai 76 %, sampai saat ini belum ada laporan pasti dari orang lapangan, menurut bapak apa tindakan kita saat ini..."

Konsultan itu berbicara dengan penuh wibawa.
Sebenarnya tak ada yang salah dari perkataan konsultan itu, hanya saja konsultan itu salah orang, yang seharusnya ditujukan kepada pak Slamet, ini malah ke bendaharanya, sedangkan pak Slametnya dibelakangi. Seorang bos besar termasyhur dibelakangi oleh seorang konsultan.  Aduh dasar sial. Jadi salah tingkahlah konsultan itu.
Yang jadi pertanyaan "kok Salah orang? Kok bisa!!.."
Ya bagaimana tidak Salah orang coba, jadi Pak Slamet bos besar termasyhur ini pada saat itu pakaiannya sangat tidak meyakinkan, hanya mengenakan kaus blong, celana jeans dan sendal jepit, lebih meyakinkan seorang supir bukan seorang bos besar termayhur. Sedangkan bendaharanya mengenakan stelan kantor lengkap, rapi.
Jadi begitulah kenapa konsultan itu salah orang.
Bendahara : "ma maaf pak.. Untuk masalah itu tanyakan saja langsung kepada bos..." Menunjuk pak selamet dibelakang konsultan yang bertanya itu.




---saya---
Disqus Comments