Entahlah..
Bagaimana mungkin si-Dodi yang baru bangun tidur langsung
berteriak memanggil si-Joni yang masih menikmati mimpi indahnya bersama sang
mantan yang tidak pernah menjadi kekasihnya (ngaku-ngaku), buyar sudah
mimpinya.
“Jon.. Jon harga rokok murah lagi, cepetan lu bawa duit kita
langsung berangkat kewarung pojok sana” mengguncang-guncang tubuh si-Joni
“YANG BENER LO?...” SI-Joni seketika bangun seperti
mendengar bom meledak. Berteriak
“iya ayo cepetan”
“let’s go...”
Itulah kelakuan si-Joni dan si-Dodi
Entahlah yang pasti mereka seperti mendengar kabar yang luar
biasa hebatnya, padahal kalau dipikir-pikir apanya yang luar biasa.
Pagi itu si-Joni dan si-Dodi sibuk (riweh)
Si-Dodi mencari treningnya yang malam hendak dilepas sebelum
tidur, jadi ia hanya mengenakan kolor saat tidur.
Si-Joni mencari sandal jepitnya yang entah dimana ia
menaruhnya. Lupa.
Singkat cerita, sampailah mereka di warung pojok sana.
ternyata warungnya masih tutup. Uh
Sialan.
Atas kesepakatan keduanya, pintu warungpun digedor-gedor,
sekali,dua kali, tiga kali dan yangkelima kalinya barulah pintu warung terbuka.
Ternyata yang membuka pintu si-Nenih anak si embok yang
luarbiasa cantiknya, baru bangun tidur, belumcuci muka, iler mengukir dipipinya
seperti sketsas batik. Sebenarnya si-Nenih mau marah siapa pula sepagi gelap
sepertiini ada yang menggedor-gedor pintu, tapi marahnya hilang seketika sasat
wajah si-Joni yang pertama kali terlihat,wajah beringasnya berubah menjadi
senyum khas-nya “eh abang Joni, tumben sepagi ini sudah gedor-gedor pintu
Nenih, mau ketemu Nenih ya..” buh gaya manjanya keluarlagi.
Tapi sayang perkataan si-Nenih samasekali tak didengan oleh
si-Joni, malah sebelum perkataan si-Nenih selesai si-Joni dan si-Dodi sudah
nyeruwuk masuk, yang akhirnya si-Nenih manyun lagi.
Si-Joni dan si-Dodi langsung menyeruwuk ke rak rokok,
si-Dodi yang mengambil dan si-Joni yang nerimannya akhirnya bebrapa bungkus
rokok dalam pangkuan si-Joni.
“harga rokokturun kan” si-Joni bertanya ke si-Nenih
“enggak” judes mayun
“dah... kok bisa” timpal si-Dodi
“siapa yang bilang harga rokok turun lagi” jawab si-Nenih
judes
“ah lu bohong jon...” siDodi menuduh si-Joni
“beneran gua serius.. tadi gua nonton berita di TV, bahwa
harga rokok turun lagi dikarenakan, bila harga rokok naik melambung tinggi
kemungkinan besar rakyat indonesia beralih konsumsi menjadi MIRAS yang harganya
relatif standar dan mengenyangkan. Selain itu harga rokok yang
yang sekarang setara dengan harga GANJA dan sejenisnya, jadi kebanyakan
orang lebih memilih membeli GANJA dan sejenisnya daripada rokok, katanya ganja lebih
memuaskan. Alasan terakhir mengapa harga rokok turun lagi adalah adadnya artikel disebuah situs blog yang
menyatakan bahwa alasan pemerintah yang sesungguhnya menaikan harga rokok adalah karena pajak dari
rokok sangat besar, itu bisa membayar lunas hitang indonesia kepada negara
lain...” jawab si-Joni panjang lebar.
“kapan lu nonton berita, bukannya kita berdua baru bangun
tidur langsung lari kemari, dan bukannya kita gak punya TV” tanya si-Dodi
“dalam mimpi he he..” jawab si-Joni sambil ber he he
menggaruk belakang kepalnya yang tidak gatal.
“BEUUH..”si-Dodi menjitakkepala si-Joni
lustrasi pagi by.
---saya---