Pertama... Putri takut dengan perkataan para teman lelaki dan teman perempuan-nya,
sepagian tadi Putri mmbaca postingan SOSMED yang tersaring kedalam akunnya. Tidak disangka setelah satu minggu tidak dibuka betapa banyaknnya postingan teman sosmed yang tersaring pada somed Putri.
"Kehidupan akan membawa seseorang pada jalan yang dipilihnya. Pilihan yang tepat takkan pernah mendatangkan penyesalan."
"seseorang ngga bisa belajar tanpa melakukan kesalahan, karna dari sebuah kesalahan yang kita lakukan kita bisa belajar banyak hal dari itu"
" jadi diri sendiri itu gak mesti malu, dijudge itu hal yang biasa. Hidup harusnya jadi milikmu bukan milik omongan orang lain.
smngat"
" Kalau kita benci kesel sama seseorang jangan benci orangnya, tapi benci lah sifatnya ! kita hidup di dunia ini selalu membutuhkan orang lain, mungkin sekarang enggak tapi nanti kita gak tau ! So' lupakan hal yang membuatmu membencinya"
"RencanaNya sangat luar biasa, tidak bisa ditebak dan mengandung banyak keajaiban.
Allah, kuat kan aku selalu walau berkali-kali jatuh, ajari aku selalu menjadi pribadi yang kokoh, sekokoh BUKIT Thursina"
"Kenikmatan berbanding Lurus dengan Kebaikan dan
Kesengsaraan berbanding Lurus dengan Dosa "
Kesengsaraan berbanding Lurus dengan Dosa "
"Cinta dalam diamku hanya mampu mendekapmu dalam doa" yang kupanjatkan setiap waktu. Semoga kelak namaku dan namamu tertulis di lauhul mahfudz ... Amin "
"mereka bilang impianku terlalu besar .
aku bilang mereka berfikir terlalu kecil"
"hidup adalah belajar,
belajar sabar meski berat,belajar ikhlas meski tak rela,
belajar memahami meski tak sehati,
belajar menghargai meski berbeda,
belajar dan terus belajar menjadi hamba Allah yg sukses dihadapannya"
"Hari esok yang telah kita nantikan
untuk menjadi nama di hari kemarin, di beberapa titikHari esok menjadi hari ini, hari ini menjadi hari kemarin,
hari esok menjadi hari kemarin yang berada di "
"kalau mau jadi orang sukses , ciptakanlah kesempatan untuk belajar bukan menunggu kesempatan untuk belajar"
"Kejayaan tak bermakna kita gagah
Kegagalan tak bermakna kita lemah"
Kegagalan tak bermakna kita lemah"
" Jawablah wahai yang telah melewati sejarah,
Inikah rasa para perantau yang sekolah?
Seperti inikah rindu diterjemah?
Mestikah kutersenyap tanpa risalah"
Seperti inikah rindu diterjemah?
Mestikah kutersenyap tanpa risalah"
"Ketika kamu mencintai seseorang janganlah terlalu mengumbarnya, ambillah pelajaran dari kisah ali bin abu thalib dengan putri nabi muhammad saw. Fatimah azahrah yang saling mencintai didalam diam"
Betapa indahnya perkataan mereka, seandainya literatur perkataan, bahasa seperti mereka mungkin aku sudah menjadi seorang Penulis Best Seller, Motivator, Ustad/Ustadzah, intinya orang baik (pikir Putri)
Itulah yang ditakutkan Putri tentang Postingan dan Perkataan "Betapa Bijaknya" Curhatan hati mereka, betapa luasnya ilmu mereka. betapa luar biasanya kepribadian mereka, betapa hebatnya mereka mampu menjagi rahasia dari teman sekamarnya, betapa hebatnya dalam menyindir, betapa-betapa dan betapa....
Lalu putri merenung
# Adakah orang bijak sesungguhnya yang sesuai dengan kata-kata bijaknya
# Adakah orang hanya mencurahkan hati kepada keluarganya. Ibu, Bapak atau Kakak.
# Adakah orang yang benar-benar memiliki ilmu seluas samudra dan membeberkan kepintarannya dan keluasan ilmunya.
# Adakah orang yang berkepribadian baik dan mengmbar kebaikannya karena ingn di lihat/didengar orang lain.
# Ternyata betapa banyaknya teman-teman sekelasnya yang menjaga rapat rahasianya dikelas dan di lingkungan terdekat saja.
# dan banyak pula teman dekatnya yang menyindir teman lain.
sadarkaha. bahwa sesungguhnya kita adalah
orang yang termakan oleh perkataan sendiri
--saya--